Tambang Emas Ilegal Mengakibatkan Kerusakan Tanah RI – Warga Negara Asing (WNA) asal China melakukan aktivitas pertambangan emas bawah tanah ilegal di Ketapang, Kalimantan Barat, Indonesia. Berdasarkan temuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Korwas PPNS Bareskrim Polri aktivitas pertambangan ilegal itu telah melubangi tanah Ketapang slot starlight princess 1000 sedalam 1.648,3 meter. Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM Sunindyo Suryo Herdadi menyebutkan modus yang digunakan oleh pelaku untuk melakukan aksinya dengan memanfaatkan lubang tambang atau tunnel pada wilayah tambang yang berizin.
Kerusakan Tanah RI Akibat Tambang Ilegal
Peara pelaku menambang dan melakukan pemurnian emas di lubang tambang tersebut. Setelah itu, baru dibawa keluar dan dijual dalam bentuk ore atau bijih maupun bullion emas. Sejumlah peralatan yang ditemukan pada area penambangan ilegal tersebut di antaranya seperti alat ketok atau labelling, saringan emas, cetakan emas, dan induction smelting. Adapula alat berat seperti lower loader dan dump truck listrik Sunindyo mengungkapkan aktivitas penambangan ilegal tersebut dilakukan oleh Warga Negara Asing (WNA) asal China dengan inisial YH yang saat ini sudah ditetapkan statusnya sebagai tersangka. “Sebagaimana yang dimaksud di dalam Pasal 158 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 dengan ancaman hukuman kurungan selama 5 tahun dan denda toto macau maksimal Rp 100 miliar dan perkara ini juga sedang dikembangkan menjadi perkara pidana dalam undang-undang selain Undang-undang Minerba,” ungkapnya. Penyelidikan terhadap kasus penambangan ilegal itu masih memperhitungkan besaran potensi kerugian negara.
Harga Nikel dan Tembaga yang Melambung Tinggi
Harga nikel melonjak ke level tertinggi dalam slot depo 10k sembilan bulan pada hari Jumat akibat kerusuhan di produsen nikel Kaledonia Baru, sementara harga tembaga juga naik ke puncak dalam 25 bulan setelah China mengumumkan dukungan baru untuk sektor properti yang sedang mengalami krisis. Harga nikel untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) melonjak 6,4% menjadi US$21.080 per metrik ton, setelah sempat menyentuh US$21.150, level tertinggi sejak Agustus 2023.
Analis Dan Smith menyatakan bahwa lonjakan harga nikel dan tembaga mungkin akan terus berlanjut dalam jangka pendek karena spekulan terus membeli, namun pada akhirnya keseimbangan permintaan dan pasokan akan memicu koreksi, terutama pada nikel. “Kita telah melihat beberapa lonjakan yang aneh di mana investor tampaknya tidak terlalu peduli dengan fundamental,” Ungkap Smith. “Kami agak skeptis tentang seberapa jauh lonjakan harga nikel bisa berlanjut. Jika melihat logam dasar, yang memiliki fundamental terburuk adalah nikel.” Kerusuhan di Kaledonia Baru, yang berada di bawah kekuasaan Prancis, mendorong operasi besar-besaran untuk mengendalikan kembali ibu kota Noumea di negara yang menyumbang 6% dari produksi nikel tambang global tahun lalu.
Harga Tembaga Dekati Rekor Tertinggi di Tengah Sentimen dari China
LME copper meningkat 2,3% menjadi US$10.668 per ton, level tertinggi sejak Maret 2022. Pasar terdongkrak setelah China mengumumkan langkah-langkah “bersejarah” untuk menstabilkan sektor properti yang dilanda krisis, yang merupakan konsumen utama logam industri. Pengumuman tersebut datang setelah China merilis data pada hari Jumat, menunjukkan output pabrik yang lebih baik dari perkiraan, namun penjualan ritel secara tak terduga melambat dan sektor properti tetap menjadi hambatan bagi perekonomian. Sebagian dari dorongan pasar AS mereda ketika beberapa pihak dengan posisi jual dengan terus menambah posisi daripada menutupnya dengan kerugian, kata para pedagang dikutip dari Brecorder.